Minggu ke-3 bulan Juni 2012 tepatnya hari Rabu, tanggal 20 Juni 2012, bertempat di Rumah Makan (RM) Indah Sari, KPU Kabupaten Semarang mengadakan kegiatan sosialisasi yang bertemakan Training of Ttrainer (ToT) dengan guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Undangan tersebar sebanyak 35 (tiga puluh lima) guru PKn Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Kabupaten Semarang. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara KPU Kabupaten Semarang dan Dinas Pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan Pemilos dan Kelas Pemilu di masing-masing sekolah.
Kegiatan diawali dengan sambutan dan laporan kegiatan dari Sekretaris KPU Kabupaten Semarang yang diwakili oleh Kasubbag Hukum, Kartini Tjandra L., SH, MM. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KPU Kabupaten Semarang, H. Agoes Hasto Oetomo, B.Sc. Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Semarang menyatakan bahwa pemilih pemula yang sebagian besar merupakan siswa SMA jarang terjamah sosialisasi pemilu, baik yang diadakan oleh pemerintah dan partai politik serta diharapkan para peserta yang notabene para Guru PKn mampu mendorong pemilih pemula untuk menjadi subjek dalam politik secara lebih sehat (tidak hanya dijadikan objek pendulang suara).
Sebelum materi disampaikan, dilakukan pembagian kelompok yang dipandu oleh Rinaldi, SP. Peserta diajak untuk bermain dimana pemandu bercerita lalu di sela-sela cerita tersebut, pemandu memerintahkan peserta untuk mencari kawan sesuai dengan jumlah yang diucapkan oleh pemandu. Bagi peserta yang tidak mendapatkan kawan dan tidak mendapatkan kelompok, maka peserta tersebut akan diajak oleh “Bajak Laut” yang diperankan oleh salah seorang panitia. Kemudian peserta tersebut diminta untuk memilih kelompok. Sehingga terbagilah menjadi dua kelompok yakni kelompok Teratai dan kelompok Nusantara.
Materi pertama, “Kenapa ada Pemilu” disajikan oleh Deny Ariawan, S.Psi, MM. Sebelum materi dipaparkan, Deny mengajak peserta untuk sedikit menggerakkan badan dengan berdiri melingkar dan saling memijat bahu. Kemudian peserta diajak bernyanyi dan menari. Peserta diajak untuk berdiskusi akan kelebihan dan kekurangan pemilu. Kelompok yang satu membahas tentang kelebihan pemilu dan kelompok yang lainnya membahas tentang kekurangan pemilu. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi mereka melalui perwakilan mereka dan memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang lain.
Materi selanjutnya, dilanjutkan oleh Rinaldi, SP yang menyajikan bahan sosialisasi dengan tema “Standar Pemilu dan Siklus Pemilu”. Dalam paparannya, pembawa materi menyampaikan siklus pemilu yang terbagi menjadi tiga, yakni pra pemilu, pelaksanaan pemilu dan pasca pemilu. Rinaldi menekankan bahwa saat ini masyarakat lebih memperhatikan tahap pelaksanaan pemilu dan cenderung mengabaikan tahap pasca pemilu sehingga pemilih kurang melakukan koreksi terhadap wakil atau pemimpin yang dipilihnya ketika pelaksanaan pemilu. Untuk menyegarkan suasana, pemateri mengajak peserta untuk bermain kembali. Permainan ini dinamakan permainan cenat-cenut. Peserta berdiri melingkar mengelilingi pemateri. Telapak tangan kanan peserta berada di atas dan dalam keadaan terbuka. Jari telunjuk kanan berada di bawah telapak tangan peserta yang lain. Ketika diucapkan kata yang telah disepakati, peserta diminta untuk menangkap telunjuk peserta yang lain. Suasanapun menjadi riuh.
“Pendaftaran Pemilih, Kriteria Hak Pilih dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendaftaran Pemilih” adalah materi sosialisasi berikutnya yang dipaparkan oleh Guntur Suhawan, A.Md. Tema ini mengharapkan agar peserta mengenal dan mengetahui proses pendaftaran pemilih. Peserta diajak untuk bermain peran. Peserta diminta untuk mengambil lintingan kertas yang telah dipersiapkan oleh panitia kemudian membacakan dan menentukan apakah peran yang dibacakan tersebut mempunyai hak sebagai pemilih atau tidak. Kemudian bersama-sama mengoreksi pilihan para peserta.
Materi keempat adalah “Pemangku Kepentingan dan Informasi Pemilu bagi Pemangku Kepentingan” yang disajikan oleh Ibu Ridho Pakina, SH, MH. Materi ini berisi tentang pentingnya pemilu bagi stakeholder seperti pemerintah, partai politik, wartawan, dan lainnya. Kelompok peserta diminta untuk mendiskusikan tentang pentingnya pemilu bagi stakeholder dilihat dari 2 (dua) indikator yakni kepentingan dan kebutuhan. Materi ini bermaksud memberikan pengenalan pihak mana yang paling mempunyai kepentingan dan paling membutuhkan adanya pemilu.
Kemudian, “Perencanaan Strategis” yang merupakan materi berikutnya. Materi ini dipaparkan oleh Deny Ariawan, S.Psi, MM. Materi ini berisi tentang pentingnya perencanaan, pengorganisasian dalam suatu kegiatan. Di samping itu, materi ini juga disisipkan dengan pengenalan barang-barang yang digunakan dalam kegiatan Pemilu yang diolah dengan permainan. Kelompok peserta diberikan bahan materi yang berisikan barang-barang yang harus dicari. Kembali tawa menggelegar di RM. Indah Sari. Peserta kelompok dengan semangat mencari barang-barang tersebut.
Materi terakhir adalah “Pelaksanaan Kelas Pemilu dan Pemilos di Sekolah” yang disajikan oleh Deny Ariawan, S.Psi, MM. Deny memaparkan bahwa kegiatan kelas pemilu yang dilaksanakan seperti ini dapat dijadikan metode baru dalam mata ajar PKn. Metode ini bersifat partisipatif dan menyenangkan. Untuk memberikan pelayanan secara prima terhadap sosialisasi pemilu, KPU Kabupaten Semarang siap melaksanakan supervisi, konsultasi dan bimbingan bagi guru PKn dalam melaksanakan kelas pemilu. Selain itu, KPU Kabupaten Semarang siap untuk memberikan pinjaman alat pemungutan suara berupa kotak suara, bilik suara, alat serta bantalan coblos dan juga siap melaksanakan kelas pemilu di kantor KPU jika mendapatkan kunjungan lebih dari 20 (dua puluh) orang. (Bny)
Tinggalkan komentar